Kelas 5 PELAJARAN 3 Cita Citaku Menjadi Anak Sholeh C. Indahnya Saling Menghargai
PELAJARAN 3
Cita Citaku Menjadi Anak Sholeh
C. Indahnya Saling Menghargai
Semua manusia di dunia ini bermula dari Ādam a.s. Kemudian manusia berkembang, di
antaranya adalah “kita”. Allah Swt. menciptakan manusia itu berbagai macam bentuk dan
warna. Ada yang putih, ada yang hitam, tinggi, rendah, berambut keriting, dan berambut
lurus, semua tidak ada yang serupa. Demikian pula kehidupan manusia, ada yang kaya,
dan ada yang miskin. Bangsa Indonesia misalnya, terdiri dari beragam suku, agama dan
adat istiadat. Lalu, bagaimana kita hidup ditengah-tengah keberagaman itu? Tentu saja
kita harus saling menghargai.
Sikap saling menghargai antara lain sebagai berikut:
1. Menghargai Pendirian Orang Lain
Di dalam agama Islam terdapat sedikit perbedaan dalam beribadah. Misalnya dalam
ibadah salat subuh, ada yang melakukan doa qunūt dan ada yang tidak melakukannya.
Semua itu tergantung pada pendirian masing-masing. Pendirian inilah yang harus kita
hargai, karena semua ada tuntunannya. Yang terpenting adalah dilaksanakannya salat
subuh sesuai dengan tutunan Islam yang diyakininya. Mereka yang ber-qunut dan
yang tidak ber-qunūt tetap saja sah ¡alat Subuh-nya.
2. Menghargai Keyakinan Orang Lain
Ahmad bertempat tinggal satu lingkungan dengan Stevanus. Mereka juga belajar di
sekolah yang sama. Ahmad beragama Islam, sedangkan Stevanus beragama Kristen.
Dalam berteman mereka selalu rukun dan saling menghargai sekali pun berbeda
agama.
Pada hari Minggu pagi mereka selalu bermain bola dengan teman-temannya yang
lain. Namun pada suatu pagi Stevanus menghampiri Ahmad dan minta maaf karena
tidak dapat bermain bersamanya. Ayah Stevanus mengajaknya pergi ke Gereja. Ahmad
tidak mempersoalkannya, dan menghargai sikap Stevanus untuk pergi ke Gereja
bersama ayahnya.
3. Menghargai Pendapat Orang Lain
Pada hari Selasa, siswa kelas lima belajar kelompok membahas tentang “Sikap anak
terhadap orang tua, yaitu ayah dan ibu”. Siswa kelas lima dibagi menjadi lima kelompok.
Kelompok satu dipimpin oleh Ahmad, sedangkan anggotanya adalah Iwan, Habibi,
Dino, Ira, Nisa, dan Ilham.
Perhatikan gambar berikut!
Dalam belajar kelompok, ma-
sing-masing siswa mengemu-
kakan pendapatnya tentang
bagaimana seharusnya bersikap
terhadap orang tua. Sebagai
contoh dalam belajar kelompok
yang dipimpin oleh Ahmad,
Nisa mengatakan: “Harus ikut
membantu pekerjaan rumah”.
Habibi mengatakan: “Tidak boleh
keluar rumah tanpa seijin orang
tua”. Dan Ilham mengatakan:
“Di rumah tugasku hanya belajar
saja’. Kemudian Iwan mengatakan: “Yang penting aku tidak boleh meninggalkan salat dan
mengaji”.
Ahmad sebagai pimpinan diskusi cukup bijaksana. Semua pendapat dihargai dan
dihimpunnya secara tertulis. Kemudian ia mengajak teman-teman sekelompoknya
merangkum berbagai pendapat tersebut.
Sikap Kebiasaanku:
• Insya Allah aku selalu menghargai orang lain.
Komentar
Posting Komentar