Kelas 5 PELAJARAN 3 Cita Citaku Menjadi Anak Sholeh B. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

PELAJARAN 3 
Cita Citaku Menjadi Anak Sholeh

B. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru

1. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua 

Orang tua terdiri atas ayah dan ibu. Dari pernikahan mereka lahirlah anak, yaitu “kita”. Mulai dari dalam kandungan lebih kurang selama sembilan bulan lamanya hingga kini besar, merekalah yang mengasuh, membimbing, memberi makan- minum dan pakaian, mendidik, serta mengajari mengaji dan menyekolahkan. Dalam mem- besarkan anaknya, mereka menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. Maka dari itu, mereka pun berdoa “ya Allah jadikanlah anakku ini orang £ālih yang taat kepada-MU dan patuh kepada orang tuanya, serta berguna bagi bangsa dan negara”. Begitulah harapan ayah-ibu kita. Mereka tak pernah berhenti berdoa agar anaknya berperilaku £ālih. Jasa mereka tidak akan pernah dapat dibalas. Oleh karena itu sudah sepantasnyalah kita sebagai anak menaruh hormat, setia, dan patuh kepada mereka. 

2. Hormat dan Patuh kepada Guru

Amati gambar berikut!


Ibu guru mengajak murid-muridnya bergotong royong. Mereka pun melakukannya secara bersama-sama. Setelah mereka selesai bekerja, ibu guru menyampaikan ucapan sebagai berikut. 
• Anak-anakku, terima kasih atas kepatuhan dan keikhlasan kalian telah ikut bergotong royong. Berarti kalian sudah mematuhi ajakan gurumu. 
• Gotong royong dapat mempermudah dan memperingan pekerjaan. 
• Anak yang hormat dan patuh tentu disayang Allah Swt. 

Mengapa Harus Hormat dan Patuh Kepada Guru? Guru adalah pengganti orang tua di sekolah. Banyak hal yang dapat kita peroleh dari guru, terutama mendapat ilmu pengetahuan dan keteladanan. Guru telah megajari dan membimbing kita beribadah dan membaca al-Qur’ān, berbahasa yang baik, berhitung, bergaul, mengenal lingkungan alam, serta mengenal seni dan sebagainya. Selain itu, ia juga mengasuh, membimbing, memperhatikan, dan menjaga muridnya selama berada di sekolah. Begitulah jasa mereka kepada kita. Sudah seharusnya kita bersikap setia, hormat dan patuh kepada mereka. 

Contoh-contoh sikap hormat kepada guru: berbicara dengan sikap santun, berbahasa yang baik dan benar, rendah hati, tidak sombong dan tidak merasa lebih pintar. 

Sikap Kebiasaanku: Insya Allah aku selalu hormat dan patuh kepada orang tua dan guruku.




Komentar