Kelas 5 Pelajaran 2 PELAJARAN A. MENGENAL NAMA ALLAH DAN KITABNYA
Kelas 5 Pelajaran 2
PELAJARAN 2
MENGENAL NAMA ALLAH DAN KITABNYA
1. Mengenal Allah Swt.
Melalui al-Asmā’u al-¦usnā
Sudah menjadi kebiasaan, apabila kita ingin mengenal sesuatu, misalnya mengenali
orang, hewan, tumbuhan, dan benda alam lainnya, yang pertama ditanyakan adalah
namanya. Melalui nama itu kita mengenal sesuatu. Demikian juga halnya Tuhan. Siapakah
Tuhan? Agama Islam menyebutnya Allah Swt.
Untuk mengenal lebih jauh, siapa Allah Swt., jawabannya, ada pada al-Asmā’u al-
¦usnā. Oleh karena itu, Allah Swt. mewahyukan nama-Nya kepada manusia melalui kitab
suci al-Qur’ān. Di sana disebutkan nama-nama Allah Swt. sebanyak 99 nama atau disebut
dengan al-Asmā’u al-¦usnā yaitu nama-nama yang baik dan indah. Adapun pelajaran al-
Asmā’u al-¦usnā di kelas 5 ini, dibatasi hanya
4 al-Asmā’u al-¦usnā, yaitu al-Mum³t, al-
Hayyu, al-Qayyūm, dan al-Ahad. Uraiannya
sebagai berikut.
• Al-Mumit mengandung arti Yang Maha
Mematikan. Allah Swt. telah berfirman:
“Setiap yang bernyawa pasti mati”. Oleh
karena itu, kematian tidak dapat dihindari
manusia. Kematian bukanlah sesuatu
yang ditakuti, akan tetapi kematian
adalah tangga menuju kebahagiaan
abadi.
Pada pelajaran ini yang akan dikemukakan
hanyalah empat al-Asmā’u al-¦usnā, yaitu: al-
Mum³t, al-Hayyu, al-Qayyūm, dan al-Ahad
Allah Swt.
memiliki 99
nama.
Gambar 2.1 Iringan menuju pemakaman
Di unduh dari : Bukupaket.com
14 Kelas V SD/MI
• Al -Hayyu (Yang Mahahidup), mengandung arti bahwa Allah Swt. hidup kekal selamanya,
dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Hidup atau mati ada di dalam kekuasaan
Allah Swt. Contoh, berapa banyak orang yang sedang mengalami sakit berat, tapi
Allah masih berkehendak memberikan kesempatan untuk hidup. Sebaliknya, sering
kita melihat orang tidak sakit, kondisi dalam keadaan sehat wal’afiat, tiba-tiba saja
terdengar sudah meninggal dunia. Penyebabnya bermacam-macam, ada yang sakit
jantung, terjatuh, tabrakan atau tertabrak, tenggelam, tertembak, dan sebagainya.
Berdo’alah kepada Allah Swt.: “Ya Allah Ya Hayyu, wahai Tuhan Yang Maha Hidup,
Hidupilah kami dalam keselamatan dan kemanfaatan”.
• Al-Qayyūm (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri
untuk selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya
hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain.
• Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa.
Perhatikan al-Qur’ān surat al-Ikhlas berikut ini: artinya: “katakanlah
(Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”. Disebut pula dengan “al-Wahid” artinya
Yang Maha Tunggal atau Maha Esa, tak ada sekutu bagi-Nya.
Mari menyanyi lagu berikut ini!
Judul: Allah Swt. Maha Esa
Irama: Lagu “Nenek moyangku seorang pelaut”.
Allah itu Esa
tidak berayah
Allah itu Satu
tidak beribu
Yang Menciptakan Alam Semesta
dan tidak ada menyamai-Nya
2. Aku Ingin Terpuji di Hadapan Allah Swt.
Apakah kamu ingin terpuji di hadapan Allah Swt.? Anak yang £ālih tentu akan
menjawab ‘ya’. Mari kita bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan al-Asmā’u
al-¦usnā sebagai berikut.
• Al-Mumit mengandung arti Yang
Maha Mematikan. Allah Swt.
telah berfirman: “Setiap yang
bernyawa pasti mati”. Manusia,
hewan, dan tumbuhan akan
mati. Manusia tidak bisa lari dari
kematian. Kematian bukanlah
sesuatu yang ditakuti, akan
tetapi kematian adalah tangga
menuju kebahagiaan abadi. Bila Gambar 2.2 Gambar suasana di rumah sakit, perawat sedang melayani
orang sakit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 15
kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya, rajin
salat, rajin membaca al-Qur’ān, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orangtua
dan guru. Kemudian jauhi yang dilarang oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya
mencuri, berkelahi dan menyakiti orang lain. Selain itu, biasakan berdoa kepada Allah
Swt.: “Yā Allah Yā Mumit, wahai Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami nanti
dalam keadaan husnul k¥ātimah”.
• Al-Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa yang memberi hidup (nyawa)
dan rezeki adalah Allah Swt. Oleh karena itu, hidup atau mati ada di dalam kekuasaan
Allah Swt.. Bagaimana sikap dan perilaku kita dalam hidup atau kehidupan? Tugas
manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan
oleh Allah Swt. seperti memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum
secara teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat.
Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, misalnya bersedekah
dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang
membutuhkannya.
• Al-Qayyūm (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri
untuk selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya
hidup tidak selalu bergantung
kepada orang lain. Hidup harus
punya semangat mandiri dalam
segala situasi dan kondisi. Pada
zaman dahulu ada pepatah yang
menyatakan: “Berdiri di atas kaki
sendiri (Berdikari)”. Bagi siswa kelas
5, bila di rumah harus sudah dapat
melakukan sendiri hal-hal tertentu.
Misalnya, merapikan tempat tidur,
menyiapkan peralatan sekolah,
mencari sendiri pakaian sekolah,
mengambil sendiri sarapan/
makanan untuk berangkat sekolah,
dan sebagainya.
Berdo’alah kepada Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayyūm, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri
Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”.
• Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Yang Maha Tunggal
atau Esa, yang tetap menyendiri dan tak ada sekutu bagi-Nya. Allah Swt. mandiri
tidak membutuhkan yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar
selalu mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan,
berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah
dan sekolah. Kemudian berdoa sendiri: ”Yā Allah, Engkaulah Tuhan satu-satunya, tiada
sekutu bagi-Mu. Engkau tempat meminta. Jadikanlah aku dapat hidup mandiri”
Mari menyanyi lagu berikut ini!
Judul: Allah Swt. Maha Esa
Irama: Lagu “Nenek moyangku seorang pelaut”.
Allah itu Esa
tidak berayah
Allah itu Satu
tidak beribu
Yang Menciptakan Alam Semesta
dan tidak ada menyamai-Nya
2. Aku Ingin Terpuji di Hadapan Allah Swt.
Apakah kamu ingin terpuji di hadapan Allah Swt.? Anak yang £ālih tentu akan
menjawab ‘ya’. Mari kita bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan al-Asmā’u
al-¦usnā sebagai berikut.
• Al-Mumit mengandung arti Yang
Maha Mematikan. Allah Swt.
telah berfirman: “Setiap yang
bernyawa pasti mati”. Manusia,
hewan, dan tumbuhan akan
mati. Manusia tidak bisa lari dari
kematian. Kematian bukanlah
sesuatu yang ditakuti, akan
tetapi kematian adalah tangga
menuju kebahagiaan abadi. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya, rajin
salat, rajin membaca al-Qur’ān, rajin belajar, serta patuh dan hormat kepada orangtua
dan guru. Kemudian jauhi yang dilarang oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya
mencuri, berkelahi dan menyakiti orang lain. Selain itu, biasakan berdoa kepada Allah
Swt.: “Yā Allah Yā Mumit, wahai Tuhan Yang Maha Mematikan, matikanlah kami nanti
dalam keadaan husnul k¥ātimah”.
• Al-Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa yang memberi hidup (nyawa)
dan rezeki adalah Allah Swt. Oleh karena itu, hidup atau mati ada di dalam kekuasaan
Allah Swt.. Bagaimana sikap dan perilaku kita dalam hidup atau kehidupan? Tugas
manusia adalah memelihara kehidupan dan mencari rezeki yang sudah disediakan
oleh Allah Swt. seperti memelihara diri sendiri, yaitu dengan cara makan dan minum
secara teratur, jangan berlebihan, dan selalu memelihara kebersihan agar tetap sehat.
Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, misalnya bersedekah
dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang
membutuhkannya.
• Al-Qayyūm (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri
untuk selama-lamanya. Allah Swt. memberikan pendidikan kepada manusia supaya
hidup tidak selalu bergantung
kepada orang lain. Hidup harus
punya semangat mandiri dalam
segala situasi dan kondisi. Pada
zaman dahulu ada pepatah yang
menyatakan: “Berdiri di atas kaki
sendiri (Berdikari)”. Bagi siswa kelas
5, bila di rumah harus sudah dapat
melakukan sendiri hal-hal tertentu.
Misalnya, merapikan tempat tidur,
menyiapkan peralatan sekolah,
mencari sendiri pakaian sekolah,
mengambil sendiri sarapan/
makanan untuk berangkat sekolah,
dan sebagainya.
Berdo’alah kepada Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayyūm, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri
Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”.
• Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Yang Maha Tunggal
atau Esa, yang tetap menyendiri dan tak ada sekutu bagi-Nya. Allah Swt. mandiri
tidak membutuhkan yang lainnya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita agar
selalu mandiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan,
berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah
dan sekolah. Kemudian berdoa sendiri: ”Yā Allah, Engkaulah Tuhan satu-satunya, tiada
sekutu bagi-Mu. Engkau tempat meminta. Jadikanlah aku dapat hidup mandiri”
Komentar
Posting Komentar