materi pai kelas 4 kisah teladan wali songo
PELAJARAN 10
Kisah Teladan Wali Songo
Anak-anak, gambar masjid di atas merupakan salah satu peninggalan y yang terkenal dari salah seorang Wali Songo, yaitu Sunan Kudus.
Oleh karena itu, masjid tersebut dinamai “Masjid Menara Kudus.” untuk lebih mengenal tentang siapa Wali Songo itu dan kisah teladan apa yang dapat diambil dari mereka, kalian dapat mempelajari penjelasan berikut ini.
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana Malik Ibrahim disebut jugaS SunanGresik atau Sunan Tandhes.
Ia lahir di Samarkand, Asia Tengah dan wafat di Desa Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Kisah keteladanannya adalah semangatnya mendakwahkan Islam.
Sunan Gresik membela rakyat (Jawa) yang tertindaso Majapahit.
Ia juga mengajarkan cara - cara baru bercocok tanam.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Sunan Ampel atau Raden Rahmat dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya.
Makam Sunan Ampel terletak didekat Masjid Ampel, Surabaya.
Kisah keteladanan yang menarik adalahk ketika Sunan Ampel berdakwah kepada Prabu Brawijaya.
Meskipun akhirnya tidak memeluk agama Islam, Prabu Brawijaya terkesan dengan ajaran agama Islam sebagai ajaran budi pekerti yang mulia.
Sunan Ampel mengajarkan falsafah Moh Limo (5M).
Yang dimaksud dengan Moh Limo adalah tidak mau melakukan lima perbuatan tercela, yaitu:
(1) main (berjudi)
(2) ngombe (mabuk-mabukan)
(3) maling (mencuri)
(4) madat (menghisap candu atau ganja)
(5) madon (berzina)
3. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dan sekaligus muridnya. Ia wafat pada tahun 1525.
Kisah keteladanannya adalah cara berdakwahnya yang bijak. Sunan Bonang
sering menggunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka.
Ia masukkan alat musik bonang pada seperangkat alat musik gamelan.
Oleh karena itu, ia dikenal dengan sebutan Sunan Bonang.
Sunan Bonang juga penggubah Suluk Wijil dan Tembang Tombo Ati.
4. Sunan Drajat
Sunan Drajat juga putra Sunan Ampel Ia diperkirakan wafat pada
1522.
Pesantren Sunan Drajat dijalankandi Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan Jawa Timur.
Kisah keteladanannya adalah cara dakwahnya yang menekankan keteladanan dalam hal perilaku yang terpuji kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat sebagai pengamalan agama Islam.
Sunan Drajat juga berdakwah melalui kesenian Tembang Macapat Pangkur disebut sebagai ciptaannya.
5. Sunan Kudus
Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung Raden atau Usman Haji.
Ia memiliki peran yang besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak.
Ia menduduki sebagai posisi panglima perang penasihat Sultan Demak, dan hakim peradilan negara.
Sunan Kudus banyak berdakwah dikalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa.
Di antara yang pernah menjadi muridnya adalah Sunan Prawata penguasa Demak dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan.
Salah satu peninggalannya yang terkenal adalah Masjid Menara Kudus.
Sunan Kudus wafat pada tahun 1550.
6. Sunan Giri
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishaq
Ia termasuk murid Sunan Ampels dan perguruan dengan Sunan Bonang.
Salah satu keturunannya adalah Sunan Giri Prapen yang menyebarkan agama Islam kewilayah Lombok dan Bima.
Sunan Giri sangat berjasa mendakwahkan Islam di Jawa bahkan sampai ke wilayah timur Indonesia.
Ia pernah menjadi hakim dalam perkara Syeh Siti Jenar.
Ia pun juga berdakwah melalui kesenian.
Tembang Islami untuk dolanan anak-anak diciptakannya, seperti Jamuran Jithungan dan Delikan.
7. Sunan Kalijaga (Raden Said)
Sunan Kalijaga adalah putra Adipati Tubanyang bernama Tumenggung
Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid
Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir).
Ia
adalah murid Sunan Bonang.
Sunan Kalijaga juga menggunakan
kesenian dan kebudayaan sebagai sarana
untuk berdakwah, seperti wayang kulit
dan tembang suluk. Tembang suluk Ilirilir dan Gundul-gundul Pacul juga dianggap sebagai hasil karyanya.
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria atau Raden Umar Said
adalah putra Sunan Kalijaga. Ia adalah
adik ipar Sunan Kudus. Tempat tinggalnya
di Gunung Muria yang letaknya di sebelah
utara kota Kudus, Jawa Tengah.
Seperti ayahnya, Sunan Kalijaga, ia
berdakwah dengan cara lembut. Kesenian
gamelan dan wayang tetap digunakannya
sebagai alat berdakwah. Sunan Muria
menciptakan tembang Sinom dan Kinanti. Sasaran dakwahnya, para
pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelat
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan Gunung Jati atau Syarif
Hidayatullah adalah putra Syarif Abdullah
Umdatuddin. Ia berjasa mengembangkan
Cirebon sebagai pusat dakwah dan
pemerintahannya yang kemudian menjadi
Kesultanan Cirebon. Anaknya yang
bernama Maulana Hasanuddin juga
berhasil mengembangkan kekuasaan dan
menyebarkan agama Islam di Banten
sehingga kemudian menjadi Kesultanan
Banten.
Sunan Gunung Jati memberikan keteladanan yang baik dalam
bekerja. Ia sering ikut bermusyawarah dengan para wali lainnya di
Masjid Demak. Pada pembangunan Masjid Agung Sang Ciptarasa
(1480), Sunan Gunung Jati melibatkan banyak pihak, termasuk para
wali lainnya dan sejumlah tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah.
Komentar
Posting Komentar